Laporan Praktikum Teknik Pembesaran Perikanan Tawar

ACARA
MENGUKUR HUBUNGAN PANJANG BERAT







Oleh :
Kelompok 1
Mia Widyaningsih               B0A013001
Sri Rahayu Martiningsih    B0A013012
David Santoso                      B0A013019
Nita Indra Purwaningsih    B0A013025
Aida Safitri                          B0A013032
Jihan Ibnu Hayyan             B0A013040





LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PEMBESARAN PERIKANAN TAWAR





KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PROGRAM STUDI DIII PENGELOLAAN SUMBERDAYA
PERIKANAN DAN KELAUTAN
PURWOKERTO
2015


KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat  menyelesaikan laporan praktikum mata kuliah Teknik Pembesaran Perikanan Tawar. Laporan Praktikum Teknik Pembesaran Perikanan Tawar ini dibuat guna memenuhi persyaratan mengikuti ujian akhir praktikum mata kuliah Teknik Pembesaran Perikanan Tawar Program Studi Diploma Pengelolaan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan di Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1.      Seluruh staf dosen mata kuliah Teknik Pembesaran Perikanan Tawar Program Studi Diploma Pengelolaan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan di Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman.
2.      Para asisten yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam praktikum dan penyusunan laporan ini.
3.      Semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini yang tidak dapat penulis sebutan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak untuk pengembangan penulisan selanjutnya dan demi penyempurnaan laporan ini. Penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak.


Purwokerto, Juli 2015

Penulis






DAFTAR ISI
                                                Halaman
LEMBAR JUDUL.............................................................................................     i
KATA PENGANTAR.......................................................................................     ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................     iii
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................... ......
A. Latar Belakang.............................................................................. ......
B. Tujuan............................................................................................ ......
C. Manfaat................................................................................................
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................ .......... 
BAB III. MATERI DAN METODE.....................................................................
            A. Materi................................................................................................
            B. Metode.............................................................................................. 
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................
            A. Hasil..................................................................................................
            B. Pemabahasan.....................................................................................
BAB V. KESIMPULAN.....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................













I.                   PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang
Umumnya, ikan mengalami pertumbuhan secara terus menerus sepanjang hidupnya. Hal ini yang menyebabkan pertumbuhan merupakan salah satu aspek yang dipelajari dalam dunia perikanan dikarenakan pertumbuhan menjadi indikator bagi kesehatan individu dan populasi yang baik bagi ikan. Berdasarkan istilah sederhana pertumbuhan dapat dirumuskan sebagai pertambahan ukuran panjang atau berat dalam suatu waktu, akan tetapi kalau kita lihat lebih lanjut, sebenarnya pertumbuhan itu merupakan proses biologis yang komplek dimana banyak faktor yang mempengaruhinya.
Faktor luar yang utama mempengaruhi pertumbuhan seperti suhu air, kandungan oksigen terlarut dan ammonia, salinitas dan fotoperiod. Faktor-faktor tersebut berinteraksi satu sama lain dan bersama-sama dengan faktor-faktor lainnya seperti kompetisi, jumlah dan kualitas makanan, umur dan tingkat kematian mempengaruhi laju pertumbuhan ikan. Berdasarkan  teori hubungan panjang berat dapat dinyatakan dengan rumus W= aLb, dalam hal ini “W” = berat, “a dan b”= konstanta, dan “L”= panjang ikan. Dalam menduga pertumbuhan ikan di daerah tropis sulit dilakukan karena proses pertumbuahan ikan terus menerus sehingga tidak bisa ditentukan hanya dengan melihat bentuk sirkulus pada sisik saja.
Pertumbuhan ikan juga dapat menduga sebaran tingkat kematangan gonad ikan berdasarkan ukuran. Pentingnya pemahaman tentang biologi perikanan merupakan salah satu upaya untuk memberikan kemampuan dalam menganalisis dan menduga pertumbuhan dan perkembangbiakan ikan. Sehingga dengan demikian dapat melihat jumlah stok yang ada di alam berdasarkan ukuran ikan.

B.            Tujuan
Tujuan dari praktikum  ini adalah  untuk mengetahui hubungan panjang berat ikan.

C.           Manfaat
Sebagai informasi dasar dengan menambah wawasan mengenai hubungan panjang berat ikan.


II.                         TINJAUAN PUSTAKA
Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran, baik panjang maupun berat. Pertumbuhan dipengaruhi faktor genetik, hormon, dan lingkungan (zat hara). Ketiga faktor tersebut bekerja saling mempengaruhi, baik dalam arti saling menunjang maupun saling menghalangi untuk mengendalikan perkembangan ikan (Fujaya,1999). Berat dapat di anggap sebagai suatu fungsi dari panjang.hubungan panjang dan berat hamper mengikuti hukum kubik yaitu berat ikan sebagaipangkat tiga dari panjangnya. Tetapi hubungan yang terdapat pada ikan sebenarnya tidak tidak demikian karena bentuk dan panjang ikan berbeda-beda (Effendi. 2002).
Perbedaan nilai b pada ikan tidak saja antara populasi yang berbeda dari spesies yang sama, tetapi juga antara populasi yang sama pada tahun-tahun yang berbeda yang barangkali dapat diasosiasikan dengan kondisi nutrisi mereka. Hal ini bisa terjadi karena pengaruh faktor ekologis dan biologis. (Ricker, 1975). Ukuran ikan ditentukan berdasarkan panjang atau beratnya. Ikan yang lebih tua, umumnya lebih panjang dan gemuk. Ikan betina pada usia yang sama biasanya lebih berat dari ikan jantan. Ikan mengalami penambahan berat dan volume pada saat matang telur. Setelah bertelur beratnya akan kembali turun. Tingkat pertumbuhan ikan juga dipengaruhi oleh ketersediaan makanan di lingkungan hidupnya.
Pengukuran panjang ikan dalam penelitian biologi perikanan hendaknya mengikuti suatu ketentuan yang sudah lazim digunakan. Dalam hal ini panjang ikan dapat diukur dengan menggunakan sistem metrik ataupun sistem lainnya (Effendie, 1979). Faktor kondisi ini menunjukan keadaan ikan, baik dilihat dari kapasitas fisik maupun dari segi survival dan reproduksi. Penggunaan secara komersial, pengetahuan kondisi ikan dapat membantu untuk menentukan kualitas dan kuantitas daging ikan yang tersedia agar dapat dimakan. Faktor kondisi nisbih merupakan simpangan pengukuran dari sekelompok ikan tertentu dari berat rata-rata terhadap panjang pada kelompok ikan tertentu dari berat rata-rata terdapat panjang gelombang umurnya, kelompok panjang atau bagian dari populasi (Weatherley, 1972 dalam Yasidi,dkk 2005).
Abdul (1985) menyatakan bahwa pengukuran berat dari berbagai penimbangan ikan yang paling tepat adalah dengan menggunakan timbangan duduk dan timbangan gantung, adapan keuntungan yang dimiliki dari kedua timbangan ini adalah bekerjanya lebih teliti, pengaruh dari luar seperti angin dapat dikurangi, serta pendugaan pertama terhadap berat ikan yang ditimbang tidak perlu dilakukan, karena secara langsung dapat menunjukkan beratnya.
Hubungan panjang dan berat ikan memberikan suatu petunjuk keadaan ikan baik itu dari kondisi ikan itu sendiri dan kondisi luar yang berhubungan dengan ikan tersebut, diantaranya adalah keturunan, sex, umur, parasit, dan penyakit. Keturunan yang berasal dari alam sangat sulit di kontrol, untuk mendapatkan pertumbuhan yang baik, ikan mempunyai kecepatan pertumbuhan yang berbeda pada tingkatan umur dimana waktu muda pertumbuhannya cepat, dan ketika tua menjadi lamban, dan parasit dan penyakit sangat berpengaruh bila yang diserang adalah organ-organ pencernaan. Faktor luar yang utama ialah makanan dan suhu perairan. Makanan dengan kandungan nutrisi yang baik akan mendukung pertumbuhan dari ikan tersebut sendangkan suhu akan mempengaruhi prodes kimiawi tubuh (Effendie, 2002).


III.                         MATERI DAN METODE
A.           Materi
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah timbangan, nampan, ember kecil, milimeter blok, aquarium, kolam terpal dan alat tulis.
Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah ikan nila (Oreochromis niloticus) , ikan nilem (Osteochillus hasselti).

B.            Metode
1.    Disiapkan ikan sampel sebanyak 40 ekor dan alat-alat yang diperlukan untuk  melakukan pengukuran.
2.    Dilakukan penimbangan bobot ikan dengan menggunakan alat timbangan.
3.    Ditentukan karakter apa saja yang ingin diukur ( karakter ini harus sama untuk semua spesies ikan).
4.    Setelah itu dilakukan pengukuran panjang total dengan menggunakan penggaris. Panjang total diukur mulai dari ujung mulut terdepan sampai bagian ujung ekor paling belakang.
5.    Dilakukan pengukuran panjang standart dengan menggunakan penggaris (milimeter blok). Panjang standart diukur mulai dari ujung mulut sampai pangkal.
6.    Pengamatan dan pengukuran dilakukan dari awal praktikum hingga 3 minggu.


IV.                         HASIL DAN PEMBAHASAN
A.           Hasil
4.1. Tabel Pengamatan Polikultur Di Akuarium
5 Juni 2015
No.
Ikan Nila
Ikan Nilem
Panjang (cm)
Berat (gr)
Panjang (cm)
Berat (gr)
1.
4
1
4,9
1,25
2.
4,5
2
4
0,72
3.
4,3
1
4,7
1,13
4.
4,6
1,62
5,5
1,86
5.
4,5
1,51
4,5
1,09
6.
5,7
2,86
6,4
2,63
7.
4,5
1,41
5,8
1,83
8.
5,9
3,15
3,9
0,63
9.
4,6
1,55
4,7
0,98
10.
4,3
1,16
4,2
0,86
12 Juni 2015
No.
Ikan Nila
Ikan Nilem
Panjang (cm)
Berat (gr)
Panjang (cm)
Berat (gr)
1.
4,9
2,08
4,6
1,52
2.
4,5
1,58
4
0,67
3.
6,2
3,47
5
1,31
4.
4,7
2,77
6,5
2,57
5.
4,3
3,5
5,9
1,83
6.


4,3
0,84
7.


5,7
1,90
8.


4,5
1,07
9.


4,3
0,68
19 Juni 2015
No.
Ikan Nila
Ikan Nilem
Panjang (cm)
Berat (gr)
Panjang (cm)
Berat (gr)
1.
6,8
4,17
5,2
1,12
2.
5
2,20
4
0,65
3.
5
2,20
3,9
0,84
4.
4,6
2,80
4,8
1,54
5.
4,6
3,94
5,7
4,19
6.


4,7
3,40
7.


6,5
5
8.


5,6
1,78
9.


4,3
0,66
26 Juni 2015
No.
Ikan Nila
Ikan Nilem
Panjang (cm)
Berat (gr)
Panjang (cm)
Berat (gr)
1.
6,8
7,24
4,9
3,21
2.
5
2,56
6
2,29
3.
5,6
2,91
4,5
0,92
4.
5,5
2,66
6,8
2,94
5.


5
1,34
6.


4,1
0,70
7.


5,9
2,15
8.


4,2
0,86
9.


4,8
1,38

4.2. Tabel Pengamatan Monokultur Di Kolam Terpal
5 juni 2015
No.
Ikan Nila
Panjang (cm)
Berat (gr)
1.
6,6
4,30
2.
5
2,01
3.
4,1
1,13
4.
4,7
1,51
5.
4,5
1,45
6.
3,9
0,90
7.
4
1,05
8.
4,3
1,27
9.
3,9
0,99
10.
3,3
0,67
11.
4,7
1,64
12.
4,1
1,12
13.
3,6
0,96
14.
4
1,07
15.
3,6
0,92
16.
4,7
0,84
17.
3,5
0,75
18.
3,8
0,97
19.
3,5
0,60
20.
3,7
0,82
12 Juni 2015
No.
Ikan Nila
Panjang (cm)
Berat (gr)
1.
4,8
1,62
2.
4
1,09
3.
5,6
2,87
4.
5,4
2,43
5.
4,6
1,05
6.
5,2
2,32
7.
4,4
1,56
8.
5,4
2,64
9.
4
1,06
10.
4,7
1,87
11.
4,8
1,90
12.
3,8
0,77
13.
3,9
1,28
14.
4,3
1,19
15.
4,6
1,62
16.
3,5
0,80
17.
3,81
0,81
18.
3,1
0,81
19.
4,3
1,26
20.
3,4
0,69
19 Juni 2015
No.
Ikan Nila
Panjang (cm)
Berat (gr)
1.
5,6
3,78
2.
4
1,22
3.
5
2,68
4.
5,1
2,39
5.
4
1,19
6.
3,7
0,76
7.
4,3
1,33
8.
4
1,25
9.
3,7
0,96
10.
4,9
1,98
11.
5,5
2,52
12.
5,1
2,42
13.
4,1
1,14
14.
5,2
2,22
15.
4,2
1,35
16.
3,7
0,85
17.
4
1,21
18.
5
2,40
19.
5,9
3,41
20.
4,7
1,84
26 Juni 2015
No.
Ikan Nila
Panjang (cm)
Berat (gr)
1.
6
3,75
2.
5,8
2,68
3.
6,6
4,84
4.
4,2
1,78
5.
5,3
2,53
6.
4,8
1,89
7.
3,5
0,86
8.
4,1
0,89
9.
4,1
1,23
10.
5,2
2
11.
4,4
1,25
12.
5,7
2,68
13.
4,5
1,34
14.
5,5
2,84
15.
5,4
2,41
16.
5,5
2,86
17.
4,8
2,12
18.
5
2,13
19.
4,8
1,9
20.
5
2,09

B.            Pembahasan
               Perbedaan ukuran berat dan panjang antara tiap ikan tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti yang telah dikemukakan oleh Fujaya (1999), dimana ada dua faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ikan yaitu faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam ini sulit untuk dilakukan pengontrolan, sedangkan faktor luar mudah untuk pengontrolannya.

Adapun yang termasuk faktor dalam tersebut adalah faktor keturunan, dimana faktor ini mungkin dapat dikontrol dalam suatu kultur, salah satunya dengan mengadakan seleksi yang baik bagi pertumbuhannya sebagai induk. Kemudian faktor jenis kelamin, kemugnkinan tercapainya keatangan gonad untk pertama kali cenderung mempengaruhi pertumbuhan, yang menjadi lambat karena sebagian makanan tertuju pada perkembangan gonad tersebut.
Untuk faktor umur, pertumbuhan cepat terjadi pada ikan yang masih muda, sedangkan ikan yang sudah tua umumnya kekurangan makanan apalagi untuk pertumbuhannya, karena sebagian besar digunakan untuk pemeliharaan tubuh dan pergerakan. Terakhir faktor parasit dan penyakit dapat mempengaruhi pertumbuhan jika alat pencernaan atau organ vital lainnya terserang, sehingga efisiensi makanan yang berguna bagi pertmbuhan berkurang. Sedangkan yang termasuk faktor luar adalah makanan, dalam hal ini makanan adalah faktor yang paling penting karena dengan adanya makanan berlebih dapat menyebabkan pertumbuhan ikan menjadi lebih pesat. Faktor luar lainnya yang mempengaruhi yaitu kualitas air, misalnya suhu, oksigen terlarut dan karbondioksida.


V.                         KESIMPULAN
            Kesimpulan dari praktikum “Mengukur Hubungan Panjang Berat” yaitu bahwa panjang dan berat erat kaitannya dengan pertumbuhan dari ikan. Karena mengikuti kubik yaitu berat ikan sebagai pangkat tiga dari panjangnya. Yang mempengaruhi pertambahan panjang dan berat pada ikan diantanya faktor keturunan, sex, umur, parasit, pemberian pakan, dan penyakit.
    


DAFTAR REFERENSI
Abdul, R. 1985. Ekologi Ikan. Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya. Malang.
Efendi, H. 2002. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta.

Effendie, I. M. 1979. Biologi Perikanan. Fakultas Perikanan IPB. Bogor.
Fujaya, Y., 1999. Fisiologi ikan. Rineka Cipta. Jakarta.
Ricker, W.E. 1975. Computation and Interpretation of Biological Statistics of Fish Populations. Fish. Res. Bd. Can. Bull. 191: 382 pp.

Yasidi, F, Aslan L. M, Asriyana, dan Rosmawati, 2005. Penuntun Praktikum Biologi Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Haluoleo. Kendari.


Komentar