SISTEM SIRKULASI
Oleh :
Nama : Jihan Ibnu Hayyan
NIM : B0A013040
Rombongan : II
Kelompok : 1
LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR II
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PROGRAM STUDI DIII PENGELOLAAN
SUMBERDAYA
PERIKANAN DAN KELAUTAN
PURWOKERTO
2014
I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Sistem peredaran darah adalah
sistem yang berfungsi untuk mengangkut danmengedarkan O2 dari perairan ke
sel-sel tubuh yang membutuhkan, juga mengangkut enzim, zat-zat nutrisi,
garam-garam, hormon, dan anti bodi serta mengangkut CO2 dari dalam
usus,kelenjar-kelenjar, insang, dan sebagainya, keluar tubuh. Secara umum,
sistem peredaran darah pada semua vertebrata adalah sama, meskipun tetap ada
perbedaan-perbedaan diantara setiapkelompok hewan.
Ikan mempunyai sistem peredaran
darah tertutup, artinya darah tidak pernah keluar dari pembuluhnya, jadi tidak
ada hubungan langsung dengan sel tubuh sekitarnya. Darah memberi bahan materi
dengan perantaraan difusi melalui dinding yang tipis dari kapiler darah,
dankembali ke jantung melalui pembuluh yang ke dua. Atau secara garis besarnya
peredaran darahtunggal adalah peredaran darah yang darah nya dari insang
langsung beredar ke seluruh tubuhkemudian masuk ke jantung. Jadi darah hanya
beredar sekali melalui jantung dengan rute dari jantung ke insang lalu ke
seluruh tubuh kemudian kembali ke jantung.Seri pertama dinamakan sistem arteri
dan seri ke dua disebut sistem vena. Dimana organutamanya adalah jantung yang
bertindak sebagai pompa tekan merangkap pompa hisap. Darah ditekan mengalir
keluar dari jantung melalui pembuluh arteri ke seluruh tubuh sampai kekapiler
darah, kemudian dihisap melalui pembuluh vena dan kembali ke jantung.
Ikan pada umumnya, vena utama yang
membawa darah kembali ke jantung ialah sepasang vena kardinalis anterior dan
posterior.Vena yang pertama, membawa darah dari bagiankepala berjalan
berdampingan dengan sepasang vena jugularis yang letaknya lebih ke tengah. Dari
ekor berjalan vena caudalis yang tunggal, kemudian bercabang dua menjadi vena
portaerenalis menuju ke ginjal.
Di dalam ginjal vena potae renalis
mempercabangkan banyak vena renalis advehentes, dan masing-masing cabang ini
pecah menjadi kapiler darah. Jaring kapiler darah ini kemudian bersatu kembali
menjadi beberapa vena renalis revehentis yang mengalir ke permukaan tengahdari
ginjal dan bermuara pada vena kardinalis posterior.
1.2 Tujuan
Tujuan percobaan ini adalah untuk
melihat jalannya peredaran darah ikan, serat untuk dapat membedakan aliran
darah vena dan arteri.
II.
MATERI
DAN METODE
2.1 Materi
Alat yang digunakan adalah, bak
preparat, pipet tetes, cavity slide,
dan mikroskop,objek gelas.
Bahan yang digunakan pada praktikum
kali ini adalah Ikan Gurame (Osphronemus
gouramy)
2.2 Cara
Kerja
1.
Larva Ikan Gurame diambil dari mangkuk
menggunakan pipet tetes.
2.
Larva ikan yang sudah diambil, kemudian
dimasukan ke dalam cavity slide.
3.
Sirkulasi darah pada ikan diamati di bawah
mikroskop.
4.
Perbedaan antara pembuluh vena dan arteri
diamati berdasarkan parameternya perbedaannya
dan difoto.
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1
Hasil
2. Tabel 3.1 hasil pengamatan laju konsumsi
oksigen.
Perbedaan
|
Arteri
|
Vena
|
Tekanan
|
Tinggi
|
Rendah
|
Kecepatan
|
Lebih Cepat
|
Lebih Lambat
|
Arah aliran
|
Jantung keseluruh tubuh
|
Tubuh ke jantung
|
Pola aliran
|
Menyebar
|
Mengumpul
|
Pembuluh
|
Rongga kecil,dindinh tebal,elastis
|
Rongga besar,dinding tipis,kurang elastis
|
Warna
|
Merah muda
|
Merah tua
|
Kadar O2 dan CO2
|
Kaya O2, sedikit CO2
|
Kaya CO2, sedikit O2
|
|
3.2 Pembahasan
Setiap organisme pasti melakukan kegiatan metabolisme di
dalam tubuhnya. Tak peduli apakah ia organisme yang terdiri atas sel banyak
ataukah tunggal. Kegiatan metabolisme terjadi di salam sel. Untuk menjalankan
proses metabolisme dengan benar, sel dalam tubuh organisme memerlukan makanan
juga bahan lain yang berasal dari luar tubuh organisme agar bisa menjalankan
aktifitas kehidupan di dalam sel. Untuk mengedarkan materi tersebut, tubuh
organisme telah mengenal sebuah sistem yang dikenal dengan nama sirkulasi,
dimana semua bahan-bahan yang dibutuhkan oleh tubuh diedarkan. Sistem ini
menggunakan darah sebagai alat transportasinya, sehingga kemudian ia dikenal
juga dengan nama sistem peredaran darah. Sisitem ini dimiliki oleh semua
organisme, termasuk hewan. Apakah berbeda dengan sistem peredaran darah
manusia? Simak uraian berikut ini.
Sistem peredara darah atau sistem sirkulasi memiliki
fungsi antara lain menjamin keberlangsungan kebutuhan rubuh terhadap nutrient
juga oksigen, sebagai sarana pembuangan senyawa atau zat yang merupakan hasil
sisa proses metabolisme, sebagai pengatur suhu di dalam tubuh serta
menstabilkan tekanan dari dalam. Sistem peredaran darah pada hewan memiliki
bentuk yang variatif, tergantung pada tingkatan kesempurnaan tubuh hewan tersebut.
Misalnya saja pada protozoa bersilia, ia mengadakan sirkulasi tubuhnya dengan
menggunakan sebuah organel bernama khoanosit. Sementara itu organisme bernama
Coelentrata , ia melakukan sirkulasi dengan mengalirkan cairan menggunakan
saluran yang khusus dan terdapat pada gastrovaskuler dengan silia.
Secara umum, sistem peredaran darah pada hewan dibagi
atas dua bagian yakni peredaran darah tertutup dan juga sistem peredaran darah
terbuka. Pada sistem peredaran darah terbuka, tekanan darah yang dihasilkan
dari kontraksi jantung cukup rendah sehingga sari makanan yang terdorong akan
mengalir lebih lambat dengan demikian yang tiba ke sel juga akan tebatas
jumlahnya. Hal ini akan berakibat pada aktifitas metabolisme yang ikut
terbatas. Contoh hewan yang tubuhnya menggunakan sistem peredaran darah terbuka
ini adalah molusca juga artropoda. Lebih spesifik lagi, contoh hewan dengan
sistem peredaran darah terbuka adalah cacing juga serangga seperti belalang dan
lain-lain.
Sementara itu, sistem peredaran darah tertutup adalah
sistem dimana jantung akan memompa darah secara kontinyu atau terus menerus
sehingga kemudian tekanan yang didapatkan tetap stabil dan mendorong darah
lebih kuat, keluar dari pembuluh darah dan memasuki organ jantung dengan
kecepatan yang baik. Secara umum, dalam sistem peredaran darah tertutup, darah
akan mengalir mulai dari jantung menuju ke wilayah pembuluh kapiler dan kembali
lagi pada organ jantung si hewan. Sistem peredaran darah tertutup ini mempunyai
sejumlah kelebihan jika dibandingkan dengan sistem peredaran terbuka, di
antaranya peredaran darah di dalam tubuh lebih stabil sehigga tekanan dalam
pembuluh darah hewan juga ikut stabil. Adapun hewan yang memiliki sisitem
peredaran darah tertutup adalah vertebrata antara lain katak, ikan, reptil juga
burung.
Seperti misalnya yang terjadi pada lobster atau
krustasea. Pada krustasea, krustasea kecil memiliki system sirkulasi terbatas.
Dekapoda besar memiliki system sirkulasi yang berkembang baik pada pigmen
respirasi ekstensif(hemocyanin). Pada dekapoda terdapat system sirkulasi
terbuka. Jantung (dan aktivitas otot tubuh) memompa darah kedalam beberapa
arteri besar yang kemudian hilang kedalam sinus darah besar (Rahayu, 2009).
Hati ikan bertindak sebagai organ memompa utama,
pembuluh darah beredar darah dalam tubuh dan insang memfasilitasi penyerapan
oksigen dan eliminasi karbon dioksida. Berikut akan dibahas lebih lanjut
mengenai sistem peredaran darah pada ikan.
Ikan adalah hewan vertebrata aquatic berdarah dingin dan
dapat ditemukan di kedua garam dan air tawar. Sistem sirkulasi yang bertanggung
jawab untuk mengangkut darah dan nutrisi ke seluruh tubuh. Ini memiliki sistem
peredaran darah tertutup, yaitu darah perjalanan di seluruh tubuh melalui
jaringan pembuluh darah. Tidak seperti manusia, ikan menunjukkan sirkulasi
siklus tunggal, di mana kekurangan oksigen darah datang ke jantung, dari mana
ia dipompa ke insang dan kemudian beredar ke seluruh tubuh. Di sisi lain, pada
mamalia, darah terdeoksigenasi memasuki jantung, dari mana ia dipompa ke
paru-paru untuk oksigenasi. Kemudian, darah beroksigen kembali ke jantung dari
paru-paru, yang akan diangkut ke seluruh tubuh.
Mekanisme Kardiovaskular pada Ikan
Sistem peredaran darah ikan cukup sederhana. Seperti
mamalia, terdiri dari jantung, darah dan pembuluh darah. Inti dari ikan adalah
struktur otot sederhana yang terletak antara posterior insang lengkungan. Hal
ini tertutup oleh membran perikardial atau perikardium. Pada sebagian besar
ikan, jantung terdiri dari atrium, ventrikel, satu kantung-seperti struktur
berdinding tipis yang dikenal sebagai sinus venosus dan tabung, yang dikenal
sebagai bulbus arteriosus. Meskipun mengandung empat bagian, jantung ikan
dianggap dua bilik.
Darah berisi plasma (bagian cairan darah) dan sel-sel
darah. Sel-sel darah merah atau eritrosit mengandung hemoglobin, protein yang
memfasilitasi transportasi oksigen ke seluruh tubuh, sedangkan sel-sel darah
putih merupakan bagian tak terpisahkan dari sistem kekebalan tubuh. Para
thromocytes melakukan fungsi yang setara dengan peran dieksekusi oleh trombosit
dalam tubuh manusia, yaitu mereka membantu dalam pembekuan darah. Darah beredar
ke seluruh tubuh dengan bantuan pembuluh darah. Pembuluh darah terdiri dari dua
jenis, arteri dan vena. Arteri bertanggung jawab untuk membawa darah beroksigen
dari jantung ke seluruh tubuh, sedangkan vena mengembalikan darah
terdeoksigenasi dari bagian tubuh yang berbeda ke jantung.
Pada ikan, yang terdeoksigenasi atau darah kekurangan
oksigen, yang dibawa oleh vena ke sinus venosus. Sinus venosus adalah
konstituen penting dari sistem sirkulasi vertebrata rendah. The terdeoksigenasi
darah yang dikumpulkan oleh pembuluh darah terakumulasi dalam sinus venosus,
sebelum memasuki jantung. Darah pertama memasuki atrium jantung, yang merupakan
ruang besar. Kemudian memasuki ventrikel, dari mana ia dipompa ke dalam tabung,
bulbus arteriosus. Melalui bulbus arteriosus, darah mencapai aorta dan kemudian
insang. Insang adalah organ pernapasan ikan dan mereka melaksanakan kegiatan
yang dilakukan oleh paru-paru manusia. Mereka memfasilitasi pertukaran gas,
yaitu penyerapan oksigen dari air dan eliminasi karbon dioksida. Kemudian darah
beroksigen diangkut seluruh tubuh dengan bantuan pembuluh darah. Darah
memfasilitasi transportasi oksigen dan nutrisi. Hal ini juga mengumpulkan
karbon dioksida yang lagi diangkut ke jantung dan kemudian ke insang, yang akan
dikeluarkan dari tubuh.
Meskipun sistem sirkulasi yang cukup sederhana
dibandingkan dengan manusia dan mamalia lainnya, melayani tujuan penting dengan
menggambarkan berbagai tahap evolusi sistem peredaran darah pada hewan. Hatinya
juga dipelajari untuk mempelajari evolusi progresif jantung empat bilik
Darah memiliki banyak fungsi untuk tubuh kita antara
lain yaitu:
•
Sebagai Zat Pengangkut
Fungsi vital darah di
dalam tubuh antara lain sebagai pengangkut zat-zat kimia seperti hormon,
pengangkut zat buangan hasil metabolisme tubuh, dan pengangkut oksigen dan
karbondioksida. Selain itu, komponen darah seperti trombosit dan plasma darah
memiliki peran penting sebagai pertahanan pertama dari serangan penyakit yang
masuk ke dalam tubuh.
•
Mengangkut Oksigen
Darah manusia adalah
cairan di dalam tubuh yangberfungsi untuk mengangkut oksigen yang diperlukan
oleh sel-sel di seluruh tubuh.
•
Menjaga Sistem Kekebalan Tubuh
Darah juga menyuplai
jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan
mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan
tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan
melalui darah.
•
Mengangkat karbondioksida dari jaringan untuk
dikeluarkan melalui paru-paru.
•
Menyebarkan panas ke seluruh tubuh.
1. Merupakan
alat pengangkut bermacam-macam substansi seperti :
•
O2 diangkut dari paru-paru/insang/kulit
keseluruh tubuh
•
CO2 diangkut dari jaringan tubuh ke
paru-paru/insang/kulit
•
Zat-zat makanan sperti glukosa, asam amino,
gliserol, asam lemak diangkut dari usus keseluruh jaringan tubuh
•
Hormon diangkut dari tempat pembentukannya
(kelenjar endokrin) dibawa kejaringan tubuh yang memerlukan.
2. Mengatur
keseimbangan cairan antara darah dan cairan jaringan
3. Mengatur
keseimbangan asam basa (PH) darah
4. Mencegah
pendarahan
5. Merupakan
alat pertahanan tubuh
6. Mengatur
suhu tubuh. Darah mempunyai kemampuan untuk mengatur suhu tubuh karena air yang
terdapat dalam plasma darah mempunyai sifat yang sesuai untuk kepentingan
tersebut.
Secara garis besar, sistem sirkulasi memiki tiga fungsi
sebagai berikut:
1. Menjamin
terpenuhinya kebutuhan tubuh akan sari makanan dan oksigen, serta pembuangan
zat sisa metabolisme dari tubuh dengan segera.
2. Berperan
penting dalam penyebaran panas tubuh
3. Menyebarkan
tekanan atau kekuatan
Sistem sirkulasi pada hewan bervariasi tergantung pada
tingkat perkembangan tubuh hewan. Protozoa Bersilia yang hidup sesil mampu
menyelenggarakan sirkulasi cairan tubuh menggunakan khoanosit, sedangkan
Coelentrata dengan cara mengalirkan air melalui saluran khusus pada sistem
gastrovaskular yang bersilia. Pada molusca sangat tergantung pada arah gerakan
silia yang dapat mengalirkan air (yang mengandung makanan) melalui rongga
mantel. Di rongga mantel, partikel makanan dikumpulkan dan ditelan. Sistem ini
juga berfungsi untuk menyediakan oksigen bagi insang. Hal tersebut menunjukkan
bahwa sistem sirkulasi berfungsi untuk mengangkut gas dan makanan.
Fungsi sirkulasi pada hakikatnya bertujuan agar tercapai
suatu lingkungan yang sesuai bagi jaringan tubuh. Kondisi
yang konstan dari medium dalam (milieu interriuer) merupakan syarat
mutlak bagi kehidupan jaringan. Kondisi yang konstan ini dapat tercapai bila ada zat yang melintasi dinding pembuluh
kapiler yang arahnya baik dari darah menuju cairan jaringan atau dari cairan
jaringan menuju darah. Hal menjaga keonstanan medium dalam ini dikenal dengan
istilah homeostatis. Kekonstatanan
medium dalam ternyata merupakan gejala umum pada mahluk hidup dan ini
memungkinkan baik hewan maupun tumbuh – tumbuhan dapat mempertahankan hidup dalam keadaan
stres dan perubahan lingkungan.
Kekonstananan medium dalam hal ini merupakan hasil kerja sama antara
berbagai sistem dalam tubuh seperti misalnya sistem peredaran darah.
Fungsi sirkulasi adalah untuk memenuhi kebutuhan jaringan tubuh, untuk mentranspor
zat makanan ke jaringan tubuh, mentranspor produk-produk yang tidak berguna,
menghantarkan hormon dari suatu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain, dan
secara umum untuk memelihara lingkungan yang sesuai di dalam seluruh jaringan
tubuh agar sel bisa bertahan hidup dan berfungsi secara optimal.
IV.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa:
1.
Laju digesti adalah waktu yang diperlukan oleh ikan untuk
mencerna makanan dan mengosongkan lambungnya.
2.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju digesti pada ikan
adalah bobot ikan,
jenis kelamin, aktivitas, temperatur lingkungan /air, musim, waktu siang dan
malam, intensitas cahaya, pH, faktor kimia dalam perairan, ritme internal dan
kualitas pakan.
DAFTAR
REFERENSI
Bendiksen, ,2003. Digestibility,
Growth and Nutrient Utilisation of frog in Relation to Temperature. 224:283-299.
Brill, Richard W. 1998.
Blood Volume, Plasma Volume, And Circulation Time In A High-Energy-Demand
Teleost, The Yellowfin Tuna (Thunnus albacares). Copenhagen University,
Denmark.
Farida, W.R, Wardani, Kasriati,
Tjakradidjaja, A,diapari, D. Konsumsi dan Penggunaan Pakan pada Tarsius (Tarsius
bancanus) Betina di Penangkaran. Jurnal
Biodiversitas LIPI. Halaman 148-151 Volume
9, Nomor 2.
Fujaya, Y. 2002. Fisiologi
Ikan. Direktorat Jenderal Pendidikan Nasional, Makasar.
Halver, J. A.1989. Fish
Nutrition. Academy Press, New York.
Kay, I. 1998. Introduction
to Animal Physiology. Bioscientific Publisher. Springer Verley, New York.
Lagler, K. F. 1977. Ichtiology.
Jhon Wiley and sons, New York.
Mujiman,
A. 1984. Makanan Ikan. Penebar
Swadaya, Jakarta.
Nasir, mochammad, dkk. 1992. Penuntun
Praktikum Biologi Umum. Jakarta : Depdikbud.
Rahayu, Sata Yoshida Srie, dkk. 2009. Biodiversitas dan
Ekofisiologi Kerang Famili Pteridae dan Lobster Di Perairan Lombok, Nusa
Tenggara Barat. Unpak. Lombok.
Seeley, R.R., T.D. Stephens, P. Tate. 2003. Essentials of Anatomy and Physiology. USA
Yuwono, E. 2008. Fisiologi Hewan I. Edisi Kedua. Unsoed, Purwokerto.
Zonneveld, N. 1991. Prinsip-Prinsip Budidaya Ikan. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Komentar
Posting Komentar